SUARA INDONESIA PACITAN

Industri Tape di Bondowoso Bangkit Berkembang Kembali, Terpuruk saat Pandemi, Diskoperindag Inten Lakukan Pendampingan

Bahrullah - 22 September 2022 | 07:09 - Dibaca 3.14k kali
Ekbis Industri Tape di Bondowoso Bangkit Berkembang Kembali, Terpuruk saat Pandemi, Diskoperindag Inten Lakukan Pendampingan
Aktivitas pekerja di Industri tape Desa/Kecamatan Wringin saat dikunjungi oleh Kepala Diskoperindag Bondowoso (Foto: Bahrullah/Suaraindonesia)


BONDOWOSO - Industri Kecil dan Menengah (IKM) tape di Desa/Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso bangkit dan berkembang kembali.

IKM ini sebelumnya sempat terpuruk dikala 2 tahun terakhir ditimpa pandemi Covid-19.

Namun berkat pendampingan Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperindag) Bondowoso secara intensif, kini IKM Tape mulai bangkit dan berkembang kembali.

IKM Tape ini juga sudah mendapatkan dana bantuan dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI) berkat pendampingan Diskoperindag Bondowoso. Sehingga dapat membangun rumah produksi yang lebih bersih dan bagus.

Awalnya, bangunan tempat industri tape itu terbuat dari gedek yang menggunakan dinding dari anyaman bambu.

Hal itu disampaikan Umar salah seorang produsen tape Desa Wringin, Senin (21/9/2022).

Umar mengaku Setiap hari saat ini sudah bisa menghabiskan 4 kuintal singkong untuk dijadikan tape manis, makanan khas Bondowoso. 

Umar biasanya menjajakan tape manisnya dari Situbondo sampai ke Probolinggo.

" Saya jual di Situbondo dan Probolinggo, di tepian jalur pantura Kecamatan Gending," imbuhnya.

Produsen lain, Sudahnan, menambahkan, bahwa usahanya saat ini sudah mulai bangkit kembali setelah dua tahun terakhir sempat vakum akibat adanya pendemo. Ia juga sudah mendapatkan bantuan.

Sudahnan mengaku, saat terjadi pandemi produksinya sempat menurun dan terpaksa merumahkan pekerjanya.

" Kemarin saat pandemi usaha kami sempat macet, karena kami tidak bisa menjual hasil produksi tape sebab terjadi penyekatan di mana mana," ujarnya.

Dia menuturkan, saat ini setiap harinya sudah dapat memproduksi 9 kwintal. Kalau Hari Jumat dan Sabtu bisa memproduksi 1 ton. Ia juga sudah mendapatkan bantuan dari Kemenperin RI.

" Saya menjual produksi tape di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan dan Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo," ujarnya.

Dia menerangkan, saat pandemi, maksimal produksi 2 kuintal dan itu dikerjakan sendiri.

Bangkit dari pandemi, kini tenaga kerja di IKM tape miliknya kembali dengan jumlah normal dan pekerjanya sudah mulai beraktivitas kembali.

"Siang hari 5 orang dan malam harinya 6 orang. Total ada 11 pekerja," paparnya.

Sigit Purnomo, Kepala Diskoperindag Kabupaten Bondowoso menyatakan bahwa bantuan rumah produksi beserta sarprasnya itu berasal dari Kemenperin.

"Bantuan ini selaras dengan program di Pemda, bagaimana mempertahankan tape sebagai ikon Kabupaten Bondowoso," terangnya.

Sejak tahun 2020 lalu, IKM tape di Kabupaten Bondowoso menjadi langganan penerima bantuan dari Kemenperin.

"Tahun 2020 sebanyak 11 rumah produksi beserta sarpras, 2021 ada 20 unit dan tahun 2022 sebanyak 60 unit. Insya Allah tahun 2023 jumlahnya sama bantuannya," kata Sigit.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Terpopuler

Featured SIN TV

Ekbis

View All

Feature

View All